CINTA DI WAKTU YANG BERBILANG
Senin, 09 Mei 2011
setiap saat kita membilangi waktu
padahal dimensi dunia kita berbeda
seminggu di dunia, sewindu di dada
harap melengkapi cemas, cemas namun berharap
membangun masa depan dalam tiap mimpi, mimpi di tiap lelap
serasa ada dalam pengap dekap
entah mengapa kita semakin ingin saja
semakin pasrah saja
terjebak dalam kebingungan
terkurung dalam ketergantungan
yang melenakan
yang menidurkan logika
sebenarnya ingin kubiarkan hanya kau yang tertidur
sementara aku tersadar dan duduk bersandar
menerawang masa lalu di cermin masa depan
sambil menzikir detik
dengan lafaz suci yang kau dan aku imani
tapi aku..
apalah tanpamu?
Diposting oleh
sandi hidayat
di
07.45
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
SUNYI PEMBERI KETENANGAN
Malam,
Ketika semua suara mulai lelap dalam kesunyian
Aku seperti melihat laut yang tak tersentuh oleh angin, tenang!
Tenang di permukaan, gemuruh suara ikan didalamnya
Aku membayangkan melihat laut yang tenang di malam hari
Dipadukan dengan remang cahaya bulan
Tenang dan indah!
Kini aku sadar
Kenapa malam diciptakan
Kenapa dunia ini tak di isi hanya dengan pagi
Hanya dengan siang saja!
Malam adalah pengaduan, Mengadulah!
Dan jawablah sendiri!
Karena kau sudah punya jawabannya
Nikmati malammu
Jangan hanya kau gunakan untuk tidur
Bangkit dan renungkanlah
Diposting oleh
sandi hidayat
di
07.43
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
ILUSI DALAM MIMPI
bilamana aku dapat bermimpi berjumpa dengan ibu
akan kubawakan sebidang tanah penuh bunga
kuajak ia berjalan dalam hamparan flamboyan
lalu dari atas dahan kuperintahkan seribu burung
beryanyi tentang embun dan sinar mentari
bilamana ibu bersedih,akan kuhibur ia sambil
melihat lucunya kumbang cumbui kembang ditaman
lalu kubiarkan seribu kupu-kupu berterbangan
diatas rambutnya yang bermahkota pelangi
bilamana ibu letih,kan kukumpulkan butiran embun
dari pucuk-pucuk daun.dan kutaburkan pada tiap langkahnya
agar ibu merasa sejuk.lalu kubawa ibu menanam
masa depanku dalam warna bunga
agar ibu bangga anaknya lahir dinegeri daun
yang hijau penuh kicau
bilamana nanti ibu tertidur
kan kupagari ia dengan kemilau doa
dan kuajak burung-burung menjaganya
dari gemuruh dunia luar
bilamana ibu bertanya mengapa aku mengirim keindahan
hanya dalam mimpi,akan kukatakan pada ibu
bahwa hanya lewat mimpi anaknya bisa memberikan
kebahagiaan.kerna dinegeri yang kini hilang wangi,
telah tumbuh pohon-pohon berakar besi,kembang plastik,binatang yang di mumikanserta gemuruh pabrik yang
memproduksi polusi.biar ibu tahu
negeri yang subur telah hilang dalam peta.
akan kubawakan sebidang tanah penuh bunga
kuajak ia berjalan dalam hamparan flamboyan
lalu dari atas dahan kuperintahkan seribu burung
beryanyi tentang embun dan sinar mentari
bilamana ibu bersedih,akan kuhibur ia sambil
melihat lucunya kumbang cumbui kembang ditaman
lalu kubiarkan seribu kupu-kupu berterbangan
diatas rambutnya yang bermahkota pelangi
bilamana ibu letih,kan kukumpulkan butiran embun
dari pucuk-pucuk daun.dan kutaburkan pada tiap langkahnya
agar ibu merasa sejuk.lalu kubawa ibu menanam
masa depanku dalam warna bunga
agar ibu bangga anaknya lahir dinegeri daun
yang hijau penuh kicau
bilamana nanti ibu tertidur
kan kupagari ia dengan kemilau doa
dan kuajak burung-burung menjaganya
dari gemuruh dunia luar
bilamana ibu bertanya mengapa aku mengirim keindahan
hanya dalam mimpi,akan kukatakan pada ibu
bahwa hanya lewat mimpi anaknya bisa memberikan
kebahagiaan.kerna dinegeri yang kini hilang wangi,
telah tumbuh pohon-pohon berakar besi,kembang plastik,binatang yang di mumikanserta gemuruh pabrik yang
memproduksi polusi.biar ibu tahu
negeri yang subur telah hilang dalam peta.
Diposting oleh
sandi hidayat
di
07.32
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
KEINDAHAN ALAM
Bila angin
kehilangan desirnya
daun-daun kering
takkan mau
meluruhkan tubuhnya
Bila langit
kehilangan kebiruannya
burung-burung
takkan mau
mengepakkan sayapnya
Bila sungai
kehilangan kejernihannya
ikan-ikan
takkan mau
mengibaskan ekornya
Bila bulan
kehilangan sinarnya
malam-malam
akan gelap tanpa cahaya
Bila hutan
kehilangan pohon-pohon
hewan-hewan
kehilangan tempat tinggalnya
Bila bukit
kehilangan kehijauannya
sungai-sungai
akan kering selamanya
Bila petani
kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak
akan menitikkan air mata
Bila manusia
kehilang kemanusiaannya
alam semesta
akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?".
kehilangan desirnya
daun-daun kering
takkan mau
meluruhkan tubuhnya
Bila langit
kehilangan kebiruannya
burung-burung
takkan mau
mengepakkan sayapnya
Bila sungai
kehilangan kejernihannya
ikan-ikan
takkan mau
mengibaskan ekornya
Bila bulan
kehilangan sinarnya
malam-malam
akan gelap tanpa cahaya
Bila hutan
kehilangan pohon-pohon
hewan-hewan
kehilangan tempat tinggalnya
Bila bukit
kehilangan kehijauannya
sungai-sungai
akan kering selamanya
Bila petani
kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak
akan menitikkan air mata
Bila manusia
kehilang kemanusiaannya
alam semesta
akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?".
Diposting oleh
sandi hidayat
di
07.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
PERSAHABATAN
Sahabatku……….!
Di dalam keremangan hidup ini,
aku berjalan mencari arti kehidupan
teringat aku padamu,
Sahabatku……….!
Engkau yang selalu membantu
di dalam mencari arti kehidupan yang sebenarnya
tapi kini
dirimu tla jauh………dan terlalu jauh untuk ke jangkau
Sahabatku……….!
kepergianmu dengan tiba-tiba
sangat ku sesali
mengapakah aku tak tahu ??
setelah aku tahu semuanya
engkau sudah tiada padaku lagi
Di dalam keremangan hidup ini,
aku berjalan mencari arti kehidupan
teringat aku padamu,
Sahabatku……….!
Engkau yang selalu membantu
di dalam mencari arti kehidupan yang sebenarnya
tapi kini
dirimu tla jauh………dan terlalu jauh untuk ke jangkau
Sahabatku……….!
kepergianmu dengan tiba-tiba
sangat ku sesali
mengapakah aku tak tahu ??
setelah aku tahu semuanya
engkau sudah tiada padaku lagi
Diposting oleh
sandi hidayat
di
07.26
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)